27 December 2019

BERITA-Melihat Proses Bird Banding di Yogyakarta

Sore itu hujan deras mengguyur Yogyakarta. Ribuan burung layang-layang asia yang siang tadi menyebar, berkelana mencari makan ke berbagai tempat, mulai pulang ke tempat peristirahatan mereka di tengah guyuran hujan yang tak kunjung reda. Burung migrasi yang jumlahnya ratusan ribu itu ketika malam akan istirahat di daerah Gondomanan, di sepanjang Jalan Mayor Suryotomo, Belakang Pasar Beringharjo, dan sekitarnya.
Pemasangan cicin dilakukan oleh peneliti profesional secara hati-hati dan disesuaikan dengan ukuran kaki burung. Foto: Maya Puspitasari

“Ras ini kemungkinan dari Rusia, sebagian sampai ke Indonesia dan sebagian ada yang langsung ke Australia,” kata Pakar Burung dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Pramana Yuda, Minggu (22/12) sore.
Saat itu, Pramana Yuda dan beberapa pengamat burung dari sejumlah universitas yang tergabung dalam Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) tengah mengamati burung layang-layang asia yang sedang sibuk-sibuknya mencari tempat istirahat di kabel, pepohonan, atau gedung-gedung belakang Pasar Beringharjo.
Para pengamat burung itu memiliki sebuah misi, yakni melakukan penandaan terhadap burung layang-layang Asia itu. Penandaan ini dilakukan dengan memberikan cincin di kaki burung atau secara ilmiah disebut sebagai bird banding.
“Itu cincinnya adalah cincin logam, ada nomor serinya, satu burung satu nomor. Itu mengindikasikan identitas individu itu,” lanjut Pramana.

Baca lebih lanjut beritanya di link ini: Pandangan Kumparan Melihat Proses Bird Banding di Yogyakarta

26 November 2019

Pelatihan Penandaan Burung digelar di Wildlife Rescue Center Jogja

Minggu, 24 Nopember 2019 para anggota dari PPBJ Bird Banding Club melakukan praktik bongkar pasang jaring kabut untuk menangkap burung di Mini Kampung Wildlife Rescue Center (WRC) Jogja, Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Kegiatan pelatihan penandaan burung yang rutin digelar setiap bulan ini merupakan agenda rutin Paguyuban Pengamat Burung Jogja (PPBJ) ini mendapat supervisi langsung dari Indonesian Bird Banding Scheme (IBBS) - LIPI selaku lembaga penelitian di Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh kalangan akademisi, tetapi juga bisa diikuti oleh masyarakat secara umum. 
"Untuk menjadi seorang penanda burung setiap peserta harus melalui berbagai tahapan demi tahapan sampai benar-benar dinyatakan lulus dan boleh melakukan penandaan burung untuk penelitian". ungkap Sitta Yusti Azizah, kordinator PPBJ Bird Banding Club.
"Jangan kira teman-teman yang sudah boleh mencicin (menandai) burung ini langsung pegang burung dan alat penyincinan. Mereka ini juga melalui tahapan demi tahapan". Imbuh Juki, anggota PPBJ yang rutin mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari, 23-24 nopember itu berhasil menangkap 4 (empat) jenis burung, diantaranya Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), Rajaudang Meninting (Alcedo meninting), Pijantung Kecil (Arachnothera longirostra) dan Cinenen Pisang (Orthotomus sutorius). Keempat jenis burung tersebut diberi cincin yang bernomor yang akan menjadi identitas masing-masing individu. Adapun tujuan dari penandaan tersebut diantaranya dapat mengetahui rentang umur masing-masing burung, dan pergerakan burung dalam mengembangkan daerah jelajahnya (migrasi).

Mengikat tali pancang dan mengembangkan jaring kabut merupakan tahapan dalam pemasangan jaring kabut

22 November 2019

KUNTUL KERBAU, EASTERN CATTLE EGRET #birdphotography

EASTERN CATTLE EGRET
Bubulcus coromandus 
Kuntul Kerbau

Status Konservasi

  • Least Concern (LC)
Status Perlindungan

  • Tidak (lagi) dilindungi


Masa Berbiak/Breeding Plumage

20 November 2019

BONDOL OTO-HITAM, WHITE-CAPPED MUNIA #birdphotography

White-capped Munia
Lonchura ferruginosa (Sparrman, 1789)
Bondol-oto Hitam
Status Konservasi 

  • Least Concern (LC)

Status Perlindungan

  • Tidak dilindungi
Difoto di salah satu sawah di Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, DI Yogyakarta tanggal 17 November 2018


WHIMBREL | GAJAHAN PENGALA #birdphotography

Whimbrel 
Numenius phaeopus
Gajahan Pengala
Status Konservasi : Least Concern (LC)
Status Perlindungan: Dilindungi

  • Undang-undang nomor 5 tahun 1990
  • Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018
Difoto di Muara Progo, Yogyakarta, Indonesia

Video Emprit Kaji; Bondol Oto-hitam di Sawah Belakang Rumah

Hari minggu biasa dibuat santai di rumah. Pun demikian pada tanggal 17 Nopember 2019 lalu. Apalagi sekarang sedang senang mainan Bonsai Kelapa. Penginnya pasti membuat bakalan bonsai. 
Istri saya, kebetulan yang juga (mantan) pengamat burung ini beberapa hari kebelakang sering mengamatu burung bondol yang ada di sawah belakang rumah. Dia mengidentifikasi ada sekelompok Bondol Oto-hitam (Lonchura ferruginosa). Oto hitam ini biasanya hanya kami temukan di kawasan sawah yang dekat dengan pantai. Selatan desa kami.
Burung bondol endemik Jawa dan Bali ini memang cukup menarik. Jumlah individu (populasi) di beberapa tempat juga cukup sedikit. Bahkan burung ini beberapa waktu sempat jadi bahasan diskusi teman-teman. 
Saya pun tak mau ketinggalan untuk memotretnya. Kebetulan juga belum punya koleksi fotonya. Nah, kalau video ini hanya selingan saja. Footage-nya cuma satu karena keburu kamera diminta sama Junior.



11 November 2019

Buffy-fish Owl, Beluk Ketupa, Ketupa ketupu

Buffy-fish Owl atau Beluk Ketupa merupakan burung hantu yang sudah jarang ditemukan di pulau jawa. Mungkin karena tingginya tingkat perburuan. Nah, malam itu (1/11/19) saya dan beberapa teman beruntung dapat bertemu jenis ini di salah satu kampung di lereng selatan Gunung Slamet, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Lokasinya berada di lahan pemakaman umum kampung setempat. Hehehe,. awalnya sih tidak tahu kalau posisi burungnya berada di pemakaman. Untungnya ramai-ramai dengan yang lain.



24 October 2019

Dendrelaphis pictus, Ular Tambang Pengendali Katak dan Kadal

Dendrelaphis pictus | Juvenile | Lendah, Kulon Progo | 20.10.2019

Dendrelaphis pictus atau lebih dikenal dengan nama Ular Tambang merupakan jenis ular yang tidak berbisa, jenis ini kebetulan cukup umum dan sering di sekitar rumah kami. Seringkali ketika saya sedang mengajak anak jalan-jalan di pinggir sawah ular ini terlihat di pematang. Bahkan beberapa kali masuk ke rumah. 
Mungkin, bagi sebagian orang menganggap bahwa semua ular itu berbahaya dan harus dimatikan. Alhamdulillah, kami sekeluarga, khususnya saya dan istri, sedikit tahu dan paling tidak punya teman yang bisa ditanyai perihal tentang ular. Sehingga ketika ada ular di sekitar rumah tidak harus mematikan mereka.
Minggu pagi, bahkan masih sangat pagi ketika kami menemukan satu ular anakan ini diam di salah satu tanaman pot teras rumah kami. Reflek yang terjadi pada saya adalah mengambil kamera dan mendokumentasikannya sampai bosan. Pun anak saya yang umur 3,5 tahun yang dengan semangatnya menyemangati bapaknya. 

01 October 2019

Ciung-batu Jawa, Javan Whistling Thrush, Myophonus glaucinus

Ciung-batu Jawa, Javan Whistling Thrush | Erek-erek Jungle Park, Ijen | 16.09.2019
Burung Ciung-batu Jawa (Myophonus glaucinus) ini juga sering disebut dengan nama Burung Cacing. Mungkin nama ciung cacing merujuk pada kebiasaan atau kecenderungan perilaku makan dari burung ini yang sangat menyukai cacing. Saya sering menjumpai burung ini berada di lantai hutan mematuk dan membalik serasah daun untuk seekor cacing dan serangga. Meskipun sampai saat ini catatan jenis makanan yang telah terdokumentasi berupa katak, jangkrik, kumbang, siput, kutu kayu dan buah (Burungnesia Reborn 2016).

Migrasi Burung Pantai di Muara Sungai Progo dan Pantai Trisik, Banaran Kulon Progo #video

Yogyakarta, 1 Oktober 2019
Berikut ini adalah kumpulan dokumentasi Burung Pantai Migrant yang saya dokumentasikan dan saya coba buat semacam vieo pendek. Burung pantai migrant di dunia sebagian besar dari populasi di dunia akan melakukan migrasi pada musim dingin (setelah berbiak). Burung-burung itu bermigrasi supaya dapat tetap bertahan hidup. Pada musim dingin yang terjadi di habitat asalnya, kondisi alam akan sangat ekstrim dan burung-burung itu tidak dapat mencari makan. Untuk itulah mereka melakukan migrasi ke bagian Bumi yang beriklim hangat. Indonesia menjadi salah satu dari negara di dunia dan bagian kecil bumi yang menjadi persinggahan burung pantai migrant itu.

Berikut adalah video dari Muara Sungai Progo dan Pantai Trisik, Banaran, Kulon Progo, Yogyakarta.

Video ini saya ambil menggunakan kamera smartphone android Xiaomi Redminote 4 dengan metode Phonescoping yang menggunakan Spotting Scope Kowa TSN-4.

27 September 2019

Anis Sisik, Scaly(Horsfield's) Thrush, Zoothera dauma

Anis sisik Zoothera dauma bagi sebagian besar para pengamat burung, termasuk saya, jenis ini bisa dibilang burung yang tidak begitu sensitif dengan kehadiran manusia. Di beberapa birding spot di Jawa jenis ini sering ditemukan di kawasan wisata. Selama aktivitas saya mengamati burung, beberapa kali menjumpai jenis ini dengan santai mencari makan di sekitar aktivitas manusia. 

Foto ini merupakan dokumentasi ketika mendampingi rombongan mahasiswa dari Universitas Princenton, New Jerey, USA di Kawasan Hutan Ijen, Banyuwangi. Di lokasi itu burung ini bisa dibilang lumayan mudah dijumpai. Tapi ya harus dari balik tempat berlindung.

Di Jawa, jenis ini masuk dalam anak-jenis Zoothera dauma horsfieldi. Maka dari itu di beberapa tulisan menyebutkan jenis ini disebut juga dengan nama Horsfield's Thrush.

Di foto menggunakan kamera Nikon 1 v2 (mirrorles) dan Lensa Thamron Manual 200-500 dengan bantuan tripod.

Horsfield's Thrush | Erek-erek Jungle Park, Ijen | Nikon 1 v2 | 16.09.2019

26 September 2019

Sikep-madu Asia; berbeda tetapi tetap satu

Sikep-madu Asia Pernis ptilorhynchus, satu jeni burung pemangsa (raptor) yang satu jenis tapi memiliki rupa pola warna bulu yang cukup banyak dan sering mebuat kebingungan para pengamat burung. Terkhusus untuk mereka yang bisa dibilang pemula di aktivitas pengamatan burung.
Saya secara pribadi di awal melakukan pengamatan migrasi raptor juga kerap mengalami kebingungan-kebingungan mengenali jenis ini. Dan saya maklum ketika kemudian juga banyak yang mengalami kebingungan yang sama seperti yang saya alami di awal-awal mengamati raptor saat itu.
P.p.orientalis, Jantan Dewasa, ras migran dari kawasan asia timur | Lok. Radar Hill Thaland 2011 | 
Sikep-madu Asia merupakan jenis dengan persebaran yang cukup luas dengan pola (morphologi) yang sangat banyak. Terdapat 6 anak jenis (ras) dengan daerah persebaran:

24 September 2019

Sikatan biru-muda; Pale Blue Flycatcher, Cyornis unicolor - Erek-erek Jungle Park Ijen

Erek-erek Jungle Pakr, Ijen - Banyuwangi 16 September 2019
Sikatan biru-muda ini awalnya saya identifikasi sebagai Sikatan Ninon (Eumyas indigo) karena warnanya yang dominan biru. Akan tetapi setelah saya perhatikan secara detil dan saya bandingkan dengan yang ada di Field Guide ternyata berbeda. 
Burung dengan nama ilmiah Cyornis unicolor atau yang dalam bahasa inggris Pale Blue Flycatcher ini merupakan burung yang jarang dijumpai. Habitatnya yang berada di ketinggian antara 500 - 1400 mdpl menyenangi lokasi bertengger pada tajuk pohon di hutan primer. 
Individu ini saya jumpai pada saat saya membawa rombongan dari Princenton University yang sedang mengikuti program Bridge Year di Indonesia ke Birding Spot di Erek-erek, Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. 

Pale Blue Flycatcher | Male | Nikon 1 v2 | Thamron Lens Manual | 16.09.2019

17 September 2019

Paok Pancawarna, Javan Banded Pitta, Erek-erek Jungle Park Ijen

Paok Pancawarna atau Javan Banded Pitta dari trip singkat bersama mahasiswa dari Princenton University ke Erek-erek Jungle Park Ijen, Banyuwangi. 
Jenis ini bisa dibilang cukup umum di spot pengamatan burung Erek-erek. Merupakan jenis pitta endemik pulau jawa yang cukup mudah dijumpai.

Saya foto menggunakan Nikon 1 v2 dengan Lensa 200-500 Thamron Manual Fokus. Seri lensa yang cukup lama.

Betina | Female | Erek-erek Jungle Park, Ijen, Banyuwangi | 16.09.2019 

Betina | Male | Erek-erek Jungle Park, Ijen, Banyuwangi | 16.09.2019 

16 September 2019

Birding singkat dan Paruh Kodok yang pertama

Erek-erek Ijen Jungle Park merupakan spot favorit setiap kali pergi ke Banyuwangi. Pun demikian untuk kali ini. Hari ini (15/09/2019) saya beserta rombongan dari Princenton University melakukan kunjungan ke Erek-erek jungle park. 
Setiap kali saya berkunjung, selalu ada cerita dari Samian selaku guide lokal yang juga menjaga serta merawat lokasi birding istimewa di Jawa Timur. Kunjungan kali ini bisa dibilang sort birding for me,. 
Teman-teman yang dari Princenton merasa capek dan ngantuk setelah malamnya pergi naik ke Kawah Ijen untuk melihat Blue Fire (api biru). Dari perubahan yang terjadi di jadwal kegiatan yang sudah pernah dibuat maka kunjungan ke erek-erek menjadi Sort Birding.
Highlight dari kunjungan yang sangat singkat ini dari catatan saya adalah sebagai berikut:

  1. Scaly Thrush
  2. Sunda (javan) Whistling Thrush
  3. Snowy-browed Flycatcher
  4. Javan Banded Pitta
  5. Indigo Flycatcher
  6. Horsfield's Babbler
  7. Temminck's Babbler
  8. Lesser Sortwing
  9. Ashy Drongo
  10. Whreated Horbill
  11. Black Eagle
  12. Javan Frogmouth
  13. Red Junglefowl
Yang paling utama adalah keceriaan para mahasiswa yang begitu antusias terhadap apa yang mereka lihat di Erek-erek.
Selepas kepulangan rombongan/tim dari erek-erek saya masih stay untuk beberapa saat sekaligus mendokumentasikan Paruh Kodok Jawa atau Javan Frogmouth. 
a pair of Javan Frogmouth at Erek-erek Jungle Park Ijen
Burung yang begitu pandai berkamuflase dengan lingkungan sekitar dimana mereka tinggal. Saya kerapp mencoba untuk mengamati setiap percabangan dengan harapan bisa ketemu yang satu ini. Dan akhirnya masa itu datang juga. Satu pasang Javan Frogmouth tertangap kamera sedang berduaan,. eaaa
a pair of Javan Frogmouth at Erek-erek Jungle Park Ijen

Jika merunut pada dokumentasi yang pernah saya lakukan, species ini menjadi yang pertama bagi saya secara langsung.

Yang ingin melakukan Trip Birdwaching dan fotografi bisa menghubungi nomor di bawah:
+6281319633321
Email: raptor.aap@gmail.com

02 September 2019

Video - Burung Puyuh Gonggong Biasa, White-faced Partridge, Arborophila orientalis

Puyuh Gonggong Biasa lagi? ndak bosan apa?
Kalau saya sih ndak bosan. Setiap saya ke banyuwangi sebisa mungkin nyambangi tempat si puyuh endemik dengan nama inggris White-faced Partridge berasal. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengupdate keberadaannya apakah amsih eksis di lokasinya. Sekalian monitoring.
Dari kunjungan terakhir ini saya berhasil dapat gambar video sekitar 1 menit. Check it out!!


09 August 2019

Photo - Sekilas Mengenal Trinil Semak, Tringa glareola, Pengembara dari Utara

#digiscoping #photooftheday
Trinil Semak memanfaatkan Tambak Udang yang dikeringkan untuk mencari makan dan istirahat

Burung pantai di dunia yang sebagian besar berbiak di Eurasia Utara melakukan migrasi untuk menghindari musim dingin di tempat berbiaknya. Tujuan migrasi tidak lain adalah untuk bertahan hidup dari cuaca ekstrim yang tidak memungkinkan bagi kawanan burung tersebut mencari makan. Migrasi dilakukan secara rutin setiap tahun setelah melewati musim kawin menuju negara dengan iklim tropis dan kembali ke lokasi berbiak ketika musim dingin telah usai.
Kawasan Pantai trisik yang berada di Desa Banaran, Kecamatan Galur, Kulon Progo dan delta Sungai Progo merupakan lokasi yang menjadi persinggahan kawanan burung pantai migran dari utara yang menuju selatan (australia) salah satunya adalah Trinil Semak (Tringa glareola).

07 August 2019

Photo - Elang Jawa Mengerami Telur

#photooftheday #photocollection

Sebagai orang yang memiliki kecintaan terhadap Burung Pemangsa (raptor) tentunya saya merasa bangga dan senang sekali ketika bisa mengamati dan mengabadikan Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang sedang mengerami telurnya. 
Elang Jawa menurut saya memiliki kharismatik tersendiri dibanding dengan jenis elang yang lain. Selain dia ditetapkan sebagai Garuda, Elang Jawa juga jenis elang endemik yang hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Meskipun ada beberapa catatan perjumpaan di Bali. 

Dan ini dua foto elang jawa yang saya ambil tahun 2014.


11 July 2019

Javan Hawk-eagle | Nisaetus bartelsi - Elang Jawa sang Garuda dari Tanah Jawa

Ini merupakan foto Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) pertama saya langsung di habitatnya langsung. Saya memotretnya di tahun 2012 dengan para seniro wldlife photographer, Om Riza Marlon dan Om Willy Ekariyono. Dua orang hebat yang selalu memberikan motivasi kepada para anak muda untuk terus berkarya.
Yang saya selalu ingat dari Om Caca, panggilan riza marlon, adalah "Jangan tunggu kaya dan jago baru motret. Keburu habis tuh satwanya di alam",.

Sepakat Om!!

31 May 2019

Beruntung Bisa Bertemu Simpai Liar di Hutan

Simpai (Presbytis melalopos) | Kota Agung, Lampung | 2018


Simpai atau orang lokal sering menyebutnya sebagai Monyet Putih merupakan spesies primata dari family Cercopithecidae yang terancam punah. IUCN Redlist, sebuah badan konservasi dunia memasukan jenis ini dalam kategori Genting (Endangered). Status populasinya di alam terus mengalami penurunan yang diakibatkan oleh Perburuan dan semakin menyempitnya hutan yang menjadi habitatnya.

Hill Blue Flycatcher, Sikatan Cacing - #digiscoping

Minggu 26 Mei 2019 kembali menyambangi Desa Ramah Burung, Jatimulyo di Perbukitan Menoreh, Kulon Progo Yogyakarta. Tujuannya satu buat belanja kopi, kedua sekalian momong anak yang sudah lama ndak pernah diajak main yang agak jauh, dan yang ketiga buat birding alias pengamatan Burung.

Saat ini, hampir sebagian besar pengamat burung itu punya 1 kamera. Pun demikian dengan saya, meskipun hanya kamera berlensa pendek. Lalu bagaimana supaya saya bisa tetap motret burung dengan peralatan yang minim? yang hanya berlensa 40mm? 

Untunglah saya ada Monokuler Kowa TSN-4 yang biasa saya pakai kemanapun dan kapanpun. Metode digiscoping yang akhirnya saya gunakan. Nah, akhirnya pas hari munggu yang lalu saya bisa mengabadikan individu betina Sikatan Cacing Cyornis banyumas yang sedang merawat anaknya. 

Berikut adalah foto burung sikatan cacing yang saya maksud itu.

Sikatan Cacing betina dewasa membawa ulat untuk anaknya yang ada di dalam sarang
Kelemahan yang sangat terasa dalam dunia fotografi yang menggunakan metode #digiscoping adalah minimnya cahaya. Dengan pencahayaan yang minim pastinya akan berpengaruh terhadap hasil foto. Bisa dipastikan gelap. 

Individu betina Sikatan Cacing beserta 1 anaknya di dalam sarang

Tapi, meskipun demikian saya tetap bersyukur karena bisa menjumpai langsung jenis ini di desa Jatimulyo. Sebelumnya saya sudah pernah lihat jenis ini di Pulau Panaitan, Taman Nasional Ujung Kulon.

30 April 2019

Capungjarum Prodasineura autumnalis (Fraser, 1922) - Black Threadtail - Telaga Nilem

Telaga Nilem, Kabupaten Kuningan merupakan salah satu objek wisata yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Lokasinya berada di perbatasan antara kabupaten kuningan dengan kabupaten cirebon, Jawa Barat. Tempat yang pas dan cocok untuk merefresh otak sambil berendam di air yang super jernih. 
Biaya tiket yang cukup murah, lima ribu rupiah untuk satu wisatawan lokal/nasional dan anda bisa mandi sepuasnya. 
Saya dan beberapa teman saya bisa sampai di lokasi itu juga karena tidak sengaja. Berbekal informasi dari salah satu Kaur Umum dari salah satu desa terdekat yang katanya ada satu telaga asli di perbatasan kabupaten cirebon yang mungkin cocok dan pas dengan apa yang sedang kami petakan. Begitu kami sampai lokasi kok status administrasinya ada di kabupaten kuningan. Ya sudah, berkunjung saja lah.
Nah, dalam kunjungan itulah kami bertemu dengan salah satu jenis capungjarum dengan nama jenis Prodasineura autumnalis. Capung jarum dengan warna dewasa dominan hitam dan bagian bawah thorax metalik. 
Biar lebih mantap langsung saja lihat di foto yang ada di bawah ini ya,. 

Prodasineura autumnalis, Immature, Male| Telaga Nilem, Kuningan | Nikon 1 V2, Lensa 40mm f/2.8

08 April 2019

Kupu-kupu - Great Eggfly, Hypolimnas bolina (Linnaeus, 1758), Kulon Progo

Kupu-kupu - Great Eggfly, Hypolimnas bolina (Linnaeus, 1758)

Butterfly Biodata:
Nama : Common eggfly, Great eggfly
Family: Nymphalidae
Genus: Hypolimnas
Species: Hypolimnas bolina (Linnaeus, 1758)
Locality record : Senik, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta

Individu kupu-kupu ini datang ke rumah hinggap di tempat kami menjemur pisang untuk dibuat sale (pisang kering).

Great Eggfly | Hypolimnas bolina | Kulon Progo | Nikon 1 V2 lens 40mm f/2.8

07 April 2019

Kupu-kupu Tawny Coster, Acraea violae (Fabricus, 1793), Pulau Tabuhan Banyuwangi

Butterfly Biodata:
Nama : Tawny Coster (sama seperti jenis kupu lainnya, kupu ini juga belum punya nama indonesia)
Family: Nymphalidae
Genus: Acraea
Species: Acraea violae (Fabricus, 1793)
Locality record : Pulau Tabuhan, Banyuwangi, Jawa Timur

Tumbuhan yang dihinggapi merupakan jenis Santigi Laut (Pemphis acidula), jenis tumbuhan berdaun tebal dengan bunga putih yang umum dijumpai di daerah pesisir dan kepulauan.
Tawny Coster | Acraea violae | Tabuhan Island, Banyuwangi | Nikon 1 V2 lens 40mm f/2.8

Tawny Coster | Acraea violae | Tabuhan Island, Banyuwangi | Nikon 1 V2 lens 40mm f/2.8

Tawny Coster | Acraea violae | Tabuhan Island, Banyuwangi | Nikon 1 V2 lens 40mm f/2.8

11 March 2019

Kupu-kupu Purple Sapphire (Heliophorus epicles Godart 1823)

Butterfly Biodata:
Nama : Purple Sapphire
Family: Lycaenidae
Genus: Heliophorus 
Species: Heliophorus epicles Godart 1823
Sub-species : Heliophorus epicles epicles Fruhstorfer, 1918 – western Java

Loc: Bogor, 02 Juli 2011

Bogor, 02.07.2011

Bogor, 02.07.2011

Bogor, 02.07.2011

Bogor, 02.07.2011

Kupu-kupu (Zeltus amasa Hewitson, 1865) - Fluffy Tit

Butterfly Biodata:
Genus: Zeltus de Nicéville, 1890
Species: amasa Hewitson, 1865
Subspecies: maximinianus Fruhstorfer, 1912
Wingspan of Adult Butterfly: 28mm
Caterpillar Host Plants: Clerodendrum laevifolium (Verbenaceae)

References: Butterflies of Singapore

Loc: Pongkor, Bogor, West Java 05 Juli 2012

Bogor, West Java, Indonesia 05.07.2012



Kupu-kupu Common Imperial (Cheritra freja Fabricus, 1793)

Butterfly Biodata: 
Nama: Common Imperial (Cheritra freja Fabricus, 1793)
Genus: Cheritra Moore, 1881
Species: freja Fabricius, 1793
Ukuran sayap kupu dewasa: 30-42mm
Tanaman/tumbuhan inang: Adenanthera pavonina (Leguminosae, common name: Red Saga), Callerya atropurpurea (Leguminosae), Cinnamomum iners (Lauraceae, common name: Wild Cinnamon), Duabanga grandiflora (Lythraceae)

Loc: Pongkor, Bogor, West Java, 04 Juli 2012


Kupu-kupu Kecil (Jamides Celeno Cramer, 1775)

Famili : Lycaenidae Leach, 1815
Genus: Jamides Hübner , 1819
Species: celeno Cramer, 1775
Ukuran Sayap Kupu-kupu Dewasa: 28-32mm
Jenis-jenis tanaman yang menjadi Tanaman Inang diantaranya Pueraria phaseoloides (Fabaceae), Combretum sundaicum (Combretaceae), Vigna_reflexopilosa (Fabaceae).

References:  Butterflies of Singapore

Loc: Bogor Botanical Garden





27 February 2019

Javan Kingfisher, Cekakak Jawa di Kembang Soka, Jatimulyo-KP

Ini adalah tahun kedua saya mengikuti perkembangan proses berbiak dari Cekakak Jawa Halcyon cyanoventris atau Javan Kingfisher di Kembang Soka, Jatimulyo, Kulon Progo. Tahun sebelumnya saya memotretnya dengan metode Phonescoping menggunakan Monokuler Kowa TSN-4 dan Smartphone Xiaomi Redminote 4 dengan menggunakan Universal Adapter

Tahun ini kebetulan sudah ada kamera Nikon 1 V2 dan kebetulan lagi ada lensa yang bisa dipinjam. Seperti sebuah keberuntungan dapat pinjaman Lensa sapujagat 70-200 berbodi putih bukaan f/2.8. 

Kembang Soka, 23.02.2019

Kembang Soka, 23.02.2019

Kembang Soka, 23.02.2019

Kembang Soka, 23.02.2019

Lesser Shotwing, Cingcoang Coklat - Ijen Erek-Erek Jungle Park

Lesser Shortwing atau Cingcoang Coklat Brachypteryx leucophris ini merupakan burung dengan aktifitas tertinggi di semak-semak dengan tipe habitat khusus. Habitatnya hutan hujan tropis yang masih bagus sehingga terkadang sulit untuk ditemukan. 

Bersamaan dengan Puyuh Gonggong Biasa di Erek-erek Jungle Park yang satu arah dengan Wisata Kawah Ijen burung ini saya temukan. Meskipun cuma satu individu dan beberapa jepretan itu sudah lebih dari cukup.

Mohon dimaklum ya, memotret burung dengan kondisi Low Light itu setengah modar. ☺


Erek-erek 01.02.2019

Erek-erek 01.02.2019

20 February 2019

Marsh Sandpiper, Trinil Rawa di Tambak Udang Trisik #digiscoping

Tidak ada kata telat ya untuk membagikan sesuatu meskipun itu hanya beberapa foto.
Ini adalah Trinil Rawa atau Marsh Sandpiper dalam bahasa inggris dan jenis ini memiliki nama ilmiah Tringa stagnatilis. 

Termasuk jenis burung pantai migrant yang singgah di kawasan Trisik dan dapat ditemukan mulai dari kawasan muara sungai progo, sawah dan tambak udang. Ini merupakan hasil pengamatan pada tanggal 29 November 2018 berbarengan dengan kegiatan survey untuk pelaksanaan lomba pengamatan burung yang digagas oleh Balai KSDA Yogyakarta. 

Masih sama dengan foto burung pantai lain seperti Birulaut ekor-hitam dan Cerek Jawa, ini saya foto menggunakan metode #digiscoping. 




depan Trinil Semak Tringa glareola


17 February 2019

White-faced Partridge, Puyuh Gonggong Biasa, #342

White-faced Partridge juga disebut dengan nama Gray-breasted Partridge. Dalam penamaan jenis-jenis burung di Indonesia disebut dengan nama Puyuh Gonggong Biasa atau Arborophila orientalis, burung puyuh endemik yang hanya ditemukan di dataran tinggi Jawa bagian Timur. Itu pun tidak semua dataran tinggi memiliki jenis ini.

Perilakunya yang sensitif mungkin menjadi satu dari sekian banyak sebab burung ini susah dijumpai di alam.

Beberapa waktu lalu berkesempatan melihat burung ini. Sebuah kesempatan langka melihat si endemik yang ginuk-ginuk ini langsung di habitatnya. Ini merupakan catatan langka bagi saya dan menjadi perjumpaan pertama bagi saya dan menjadi jenis ke 342 (yang tercatat). 

Satu hari penuh saya dan teman-temang nyanggongin tempat burung bermuka putih itu, dan Alkhamdulillah ketemu sembilan individu. Hanya saja yang kelompok besar datangnya di waktu sore, pas sudah gelap jadi ndak bisa dapat gambar yang bagus.

Terima kasih Kang Sam dan kawan-kawan yang sudah menjaga keberadaan puyuh endemik kebanggaan kita bersama. Semoga tetap lestari!!

01 Februari 2019 #342

01 Februari 2019 #342

01 Februari 2019 #342

Javan Plover , Cerek Jawa, Muara Progo #digiscoping

Cerek Jawa Charadrius javanicus, merupakan burung pantai endemik yang hanya ada di Indonesia. Sebelumnya jenis ini diyakini hanya dapat ditemukan di Jawa dan Bali. Seiring dengan perkembangan dan meningkatnya kegiatan pengamatan burung yang dilakukan oleh pengamat burung baik individual maupun kelompok ditemukan perjumpaan-perjumpaan baru. 

Oke, kita tidak akan mebahas sampai di mana jenis ini bisa ditemukan. 

Jadi, ini merupakan hasil #digiscoping cerek jawa atau Javan Plover di Delta Progo, Minggu tanggal 9 Februari 2019 lalu. 

Saya menggunakan kamera Nikon 1 V2 Mirrorless yang sayang sambungkan langsung ke Monokuler atau Spotting Scope #kowa TSN-4. Monokuler keluaran lawas pabrikan jepang. 

Untuk menyambungkan antara body kamera dengan monokuler saya menggunakan adapater universal dari extention tube macro untuk #nikon . 

Butuh usaha yang ekstra untuk bisa dapat gambar yang benar-benar detil. Mode manual fokus itu butuh sabar. Ndak bisa grusa-grusu. Silahkan lihat hasil dari 3 gambar yang saya lampirkan.

Digiscoping 09.02.19

Digiscoping 09.02.19

Digiscoping 09.02.19



Momen induk jantan Elang-alap jambul mengantar mangsa ke sarang

Momen sepasang Elang-alap jambul (Accipiter trivirgatus) yang sedang membesarkan anaknya di sarang menjadi peristiwa yang menarik untuk dia...