15 January 2018

Udang Api, Burung Pembuka di Awal Tahun 2018

Hari minggu,14 Januari 2018 adalah awal yang baik untuk peruntungan saya dengan burung yang ada di Kembang Soka, Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo. Sebelum memulai pembangunan kandang habituasi untuk Elang-ular Bido (Spilornis cheela) yang akan dilepaskan, saya dan Mas Kir mampir sejenak ke lokasi Burung Udang Api (Ceyx erithaca rufidorsa) sering menghabiskan waktunya untuk mengintai mangsa. 

Dari kejauhan Mas Kir nampak mengeluarkan kamera dan berjalan mengendap. Saya sudah menduga kalau beliau pasti melihat si merah imut itu. Saya pun akhirnya mengeluarkan kamera dan mendekati mas kir. Benar saja, burung dengan nama inggris Oriental Dwarf Kingfisher itu sedang bertengger di dahan pohon salak. 

Mungkin sudah mengetahui gerak-gerik kami sehingga belum sempat shutter kamera kami tekan dia lebih dulu terbang. Tapi mungkin karena memang peruntungan kami sedang baik pada saat itu, si burung hanya pindah beberapa meter saja. Alkhamdulillah, meskipun hasilnya tidak seperti yang diharapakn tapi masih ada beberapa yang layak tampil ke khalayak ramai. 




Burung-burung lain seperti Cabai Bunga Api, Empuloh Janggut, dan jenis-jenis lain menjadi bonus yang luput dari jepretan kamera. Saya termasuk orang yang tidak ngoyo untuk mendapatkan foto burung bagus disela-sela pengamatan. Dapat syukur, ndak dapat ya tidak apa-apa. Disisi lain, peralatan juga kurang memadai. 

Cabai Bunga Api (Dicaeum trigonostigma) Jantan. Kembang Soka 14.01.2018
Cabai bunga api jantan diatas ini merupakan foto yang masuk ke dalam memori kamera. Pejantan ini bertengger agak sedikit lama jadi ada kesempatan untuk mendokumentasikannya. Burung-madu Jawa (Aethopyga mystacalis) luput dari jepretan. Terlalu gesit. 

Empuloh Janggut (Alophoixus bres). Kembang Soka 14.01.2018
Empuloh Janggut (Alophoixus bres) diatas ini juga foto iseng saja. Dia tidak mau keluar dari susunan ranting-ranting itu. Meski demikian tetap bersyukur. Pembuka tahun (meskipun sudah tengah bulan) 2018 dibuka dengan si merah imut dari negara api.

12 January 2018

Cipoh Kacat, Common Iora, Aegithina tiphia (Linnaeus, 1758)

Orang jawa khususnya Yogyakarta memberinya nama burung Sirtu karena karakter suaranya. Beda lagi di Banyumas. Di Banyumas burung dengan warna bulu dominan hijau ini namanya Sidum atau Sirdum.

Cipoh Kacat, Common Iora, Aegithina tiphia (Linnaeus, 1758).




Phonescoping - Kedasi Australia, Horsfield’s Bronze Cuckoo, Chrysococcyx basalis (Horsfield, 1821)

Burung kecil berukuran kurang dari 15 (limabelas) centimeter ini bukanlah burung asli Indonesia. Kedasi Australia atau Horsfield's Bronze Cuckoo ini memiliki nama latin  Chrysococcyx basalis (Horsfield, 1821). Diketahui berkembangbiak di Australia dan Tasmania, saat musim dingin bermigrasi ke utara menuju Semenjung Malaysia dan Sunda Besar.

Burung ini difoto di kawasan wisata mangrove Baros, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan telepon genggam Xiaomi Redminote 4 yang dikombinasi dengan Monokuler. Metode ini disebut Phonescoping.



Phonescoping - Cangak Abu, Grey Heron, Ardea cinerea Linnaeus, 1758

Burung Cangak Abu atau Grey Heron dengan nama latin Ardea cinerea Linnaeus, 1758. Burung air yang cukup umum di pesisir selatan Yogyakata khususnya di kawasan Trisik. Semua foto diambil menggunakan telepon genggam Xiaomi Redminote 4 yang dikombinasi dengan Monokuler. Metode ini disebut Phonescoping. Difoto disuatu pagi di Laguna Trisik desa Banaran, Galur, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.




Sunda Scops-owl, Otus lempijii from Baraja Harjosari Village, Lampung

Sunda Scops-owl (Otus lempijii) , from night birdwatching activities in buffer villages of Way Kambas National Park, Lampung. Braja Harjosar...