Di sela-sela kegiatan monitoring Elang Brontok (Nisaetus cirrhatus) di Hutan Adat Wonosadi Gunung Kidul, kami di tim monitoring memanfaakan waktu itu untuk mendokumentasikan keanekaragaman hayati yang ada di kawasan tersebut. Salah satunya adalah Capung.
Jantan, Wonosadi 2013 |
Dari kegiatan iseng-iseng itu paling tidak sekitar 17 jenis capung berhasil teridentifikasi dan terdokumenasikan dengan baik dan salah satunya adalah Capungpancing Jawa atau Paragomphus reinwardtii (Selys, 1854). Jenis capung berukuran besar dengan ciri khas yang mencolok pada ujung abdomen yang termodifikasi seperti mata kail.
Jenis capungpancing jawa ditemukan disekitaran sawah sedang hinggap di batu dan di ranting tanaman yang ada di atas saluran air. Sumber air yang cukup bagus menjadi alasan kenapa di Hutan Adat Wonosadi keberadaan capungnya lumayan banyak.
Betina, Wonosadi 2013 |
Hutan Adat Wonosadi berada di Dusun Duren, Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul dengan luas lebih kurang 23-25 hektare itu merupakan benteng terakhir bagi keberlangsungan sumber air untuk Dusun Duren dan Dusun lain disekitarnya.
No comments:
Post a Comment