04 May 2017

Elang Jawa, Sang Garuda Yang Kian Merana



Elang Jawa Nisaetus bartelsi (sebelumnya Spizaetus bartelsi) adalah satu-satunya jenis burung yang ditetapkan sebagai Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Elang jawa tampil sebagai representasi Garuda karena kemiripannya dengan lambang negara kita. Surat Keputusan Presiden pada tahun 1993 telah jelas mengatur dan menetapkan si jambul dari Jawa ini sebagai Simbol yang harus dilestarikan.

Kemudian yang jadi pertanyaan adalah, apakah dengan statusnya sebagai simbol negara dan banyak peraturan serta Undang-undang yang melekat kepadanya sebagai alat perlindungan baginya membuatnya aman dari tangan pemburu? Kenyataannya tidak. 

Dari tahun ke tahun status perdagangan elang jawa masih saja terjadi. Bahkan ada kecenderungan mengalami peningkatan. Selain perburuan untuk perdagangan, elang jawa makin merana karena kondisi habitatnya yang berada di luar kawasan konservasi dan kawasan lindung makin menyempit. 



Seperti yang terjadi dengan elang jawa yang saya foto di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat ini merupakan individu yang mendiami 'sisa' hutan desa di salah satu kecamatan* yang ada di kabupaten tersebut. Kebetulan ada bagian hutan desa tersebut yang dikeramatkan oleh warga masyarakat desa tersebut sehingga tidak diganggu. Pun demikian, apakah sisa hutan yang tidak mencapai satu hektar itu akan membuat dia dan keturunannya bisa bertahan? 

Jawabannya tentu tidak.

Selain luasan hutan desa yang terus menyempit untuk kebun, pengambilan paksa anakan yang berada di sarang juga terus terjadi ditiap musim berbiaknya. 

Salah satu kawan yang rutin memantau keberadaannya pada tahun 2015 lalu sangat kecewa ketika anakan elang jawa yang beberapa hari dilihatnya tiba-tiba sudah hilang dari sarangnya. Padahal si anak elang belum bisa apa-apa. Kesimpulannya diambil pemburu. 

Program peningkatan populasi untuk satwa prioritas oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemernterian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diharapkan mampu meredam laju penurunan populasi elang jawa. Perlindungan dan upaya konservasinya bisa kembali mengembalikan populasi elang jawa. Namun satu yang harus pemerintah tahu, selain populasi yang ditingkatkan, kantung-kantung habitat diluar kawasan konservasi juga harus diperhatikan. 


* Lokasi lengkap sengaja tidak saya sebutkan untuk menghindari pencarian oleh pemburu

No comments:

Post a Comment

Sunda Scops-owl, Otus lempijii from Baraja Harjosari Village, Lampung

Sunda Scops-owl (Otus lempijii) , from night birdwatching activities in buffer villages of Way Kambas National Park, Lampung. Braja Harjosar...