11 June 2017

Mengenal Burung Cekakak Sungai, Halcyon chloris Boddaert, 1783

Alcedinidae | Cekakak Sungai | Halcyon chloris Boddaert, 1783 | Collared Kingfisher

Halcyon chloris palmeri . Di foto di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta

Sinonim: Todiramphus chloris

Burung Cekakak Sungai ini merupakan jenis burung dari keluarga Alcedinidae bisa dibilang statusnya cukup umum di Indonesia  yang persebarannya hampir diseluruh kepulauan yang ada di Indonesia. Bisa dijumpai dari dataran rendah hingga ketinggian 1200 m dpl. Di Pulau Jawa, jenis ini disebut sebagai burung Tengkek. Di Sunda disebut burung Gesngek.

Ciri – ciri; Burung pemakan Serangga berukuran besar, Cicak hingga Kadal ini Berukuran sedang , sekitar 24 centimeter, dengan warna tubuh biru dan putih. Mahkota, sayap, punggung, dan ekor biru kehijauan berkilau terang, ada setrip hitam melewati mata. Kekang putih, kerah dan tubuh bagian bawah putih bersih. Perbedaannya dengan Cekakak Suci dapat dilihat pada bagian bawah yang putih bersih, cekakak suci bagian bawah terlihat kusam, kotor atau terkadang kuning kusam. Warna iris mata coklat, paruh bagian atas berwarna abu tua dan bawah lebih pucat. 
Halcyon chloris palmeri . Di foto di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta

Suara: Teriakan parau “ciuw ciuw ciuw ciuw ciuw” atau nada ganda “ges-ngek, ges-ngek, ges-ngek”. Pada masa biak, terdapat berbagai variasi suara.
Cekakak Suci (Halcyon sancta) bagian bawah lebih kotor dibanding Cekakak Sungai. 

Penyebaran dan rasSecara global, burung ini Terdiri dari 49 sub-spesies, dengan daerah persebaran sebagai berikut:

  1. Halcyon chloris abyssinicus ( Pelzeln, 1856) – pesisir selatan Laut Merah dari Sudan timur-laut sampai Somalia barat-laut dan Arab bagian barat.
  2. Halcyon chloris kalbaensis ( Cowles, 1980) – Pesisir selatan Arab (Khawr Kalba) dan Oman barat-laut (Shnass).
  3. Halcyon chloris vidali ( Sharpe, 1892) – India barat dari Ratnagiri ke selatan sampai Kerala.
  4. Halcyon chloris davisoni ( Sharpe, 1892) – Kep. Andaman dan Kep. Cocos.
  5. Halcyon chloris occipitalis Blyth, 1846 – Kep. Nikobar.
  6. Halcyon chloris humii ( Sharpe, 1892) – Pesisir Bengal barat ke timur sampai Myanmar (termasuk gugus kepulauan Mergui) dan ke selatan sampai Semenanjung Malaysia, P. Tioman dan Sumatera timur-laut.
  7. Halcyon chloris armstrongi ( Sharpe, 1892) – pedalaman Myanmar dan Thailand, Indochina dan China timur (Kep. Shaweishan, di Jiangsu).
  8. Halcyon chloris laubmannianus ( Grote, 1933) – Sumatra (kecuali pesisir timur-laut) sampai Kalimantan, termasuk Bangka, Belitung dan kepulauan di dekatnya.
  9. Halcyon chloris chloropterus ( Oberholser, 1919) – kepulauan lepas pantai barat Sumatera (Simeulue ke selatan sampai Sipora).
  10. Halcyon chloris azelus ( Oberholser, 1919) – P. Enggano (Sumatera).
  11. Halcyon chloris palmeri ( Oberholser, 1919) – Jawa, Bali, Kep. Bawean & Kangean.
  12. Halcyon chloris collaris ( Scopoli, 1786) – Filipina.
  13. Halcyon chloris chloris ( Boddaert, 1783) – Kep. Talaud & Sangihe ke selatan melalui Sulawesi, Kep. Banggai & Sula sampai Sunda Kecil (dari Lombok ke timur) lebih ke timur sampai Kep. Papua Barat dan Papua timur-laut (pesisir Daerah Kepala Burung dan Semenanjung Onin).
  14. Halcyon chloris sordidus ( Gould, 1842) – Kep. Aru, dan pesisir utara & timur-laut Australia.
  15. Halcyon chloris pilbara ( Johnstone, 1983) – Australia timur-laut dari S. De Grey ke barat sampai Teluk Exmouth.
  16. Halcyon chloris teraokai ( Nagamichi Kuroda, 1915) – Kep. Palau.
  17. Halcyon chloris owstoni ( Rothschild, 1904) – Northern Marianas bagian utara (Asuncion, Agrihan, Pagan, Almagan).
  18. Halcyon chloris albicilla ( Dumont, 1823) – Northern Marianas bagian selatan (Saipan, Tinian).
  19. Halcyon chloris orii ( Takatsukasa & Yamashina, 1931) – Northern Marianas bagian selatan (Rota).
  20. Halcyon chloris matthiae ( Heinroth, 1902) – Kep. St Matthias (Gugus Kepulauan Bismarck utara-tengah).
  21. Halcyon chloris nusae ( Heinroth, 1902) – New Hanover, New Ireland (kecuali barat-daya) dan Kep. Feni.
  22. Halcyon chloris novaehiberniae ( Hartert, 1925) – New Ireland barat-daya.
  23. Halcyon chloris bennetti ( Ripley, 1947) – P. Nissan (timur New Ireland).
  24. Halcyon chloris stresemanni ( Laubmann, 1923) – kepulauan antara daratan Papua dan New Britain (Witu, Umboi, Sakar, Long dan Tolokiwa).
  25. Halcyon chloris tristrami ( E. L. Layard, 1880) – New Britain.
  26. Halcyon chloris colonus ( Hartert, 1896) – Gugus Kepulauan Louisiade.
  27. Halcyon chloris alberti ( Rothschild & Hartert, 1905) – Solomons barat & tengah, dari Buka dan Bougainville ke timur sampai Kep. Florida dan Guadalcanal.
  28. Halcyon chloris pavuvu ( Mayr, 1935) – Pavuvu, di Kep. Russell (Solomons tengah).
  29. Halcyon chloris mala ( Mayr, 1935) – Malaita (Solomons timur).
  30. Halcyon chloris solomonis ( E. P. Ramsay, 1882) – San Cristobal dan kepulauan di sekitarnya (Solomons timur).
  31. Halcyon chloris sororum ( I. C. J. Galbraith & E. H. Galbraith, 1962) – Malaupaina & Malaulalo (Solomons timur).
  32. Halcyon chloris amoenus ( Mayr, 1931) – Rennell dan Bellona (Solomons timur).
  33. Halcyon chloris ornatus ( Mayr, 1931) – Nendo dan Tinakula (Kep. Santa Cruz barat-laut).
  34. Halcyon chloris brachyurus ( Mayr, 1931) – Kep. Swallow (Kep. Santa Cruz utara-tengah).
  35. Halcyon chloris vicina ( Mayr, 1931) – Kep. Duff (kep. Santa Cruz timur-laut).
  36. Halcyon chloris utupuae ( Mayr, 1931) – P. Utupua (Kep. Santa Cruz tengah).
  37. Halcyon chloris melanodera ( Mayr, 1931) – P. Vanikoro (Kep. Santa Cruz  selatan).
  38. Halcyon chloris torresianus ( Mayr, 1931) – Hiu dan Loh di Kep. Torres (Vanuatu utara).
  39. Halcyon chloris santoensis ( Mayr, 1931) – Kep. Banks ke selatan sampai Espiritu Santo dan Malo (Vanuatu utara-tengah).
  40. Halcyon chloris juliae ( Heine, 1860) – Ambae dan Maewo ke selatan sampai Efate (Vanuatu tengah).
  41. Halcyon chloris erromangae ( Mayr, 1938) – Erromango dan Aneityum (Vanuatu selatan).
  42. Halcyon chloris tannensis ( Sharpe, 1892) – Tanna (Vanuatu selatan).
  43. Halcyon chloris regina ( Mayr, 1941) – P. Futuna, Polynesia tengah.
  44. Halcyon chloris pealei ( Finsch & Hartlaub, 1867) – Tutuila (American Samoa).
  45. Halcyon chloris manuae ( Mayr, 1941) – Ofu, Olosega and Tau, di Kep. Manua(American Samoa).
  46. Halcyon chloris vitiensis ( Peale, 1848) – Vanua Levu, Taveuni, Viti Levu, Koro, Ovalau dan Ngau (Fiji).
  47. Halcyon chloris marinus ( Mayr, 1941) – Gugus KepulauanLau (Fiji timur).
  48. Halcyon chloris eximius ( Mayr, 1941) – Kadavu (Fiji selatan).
  49. Halcyon chloris sacer ( J. F. Gmelin, 1788) – Tonga tengah dan selatan.

Halcyon chloris palmeri . Di foto di Condong Catur, Sleman, Yogyakarta

Tempat hidup dan Kebiasaan
Meskipun namanya Cekakak Sungai, jenis ini tidak melulu berada disepanjang aliran sungai. Jenis ini sering ditemukan di daerah terbuka, terutama di daerah pantai. Bertengger pada batu atau pohon. Berburu di sepanjang pantai atau di daerah terbuka dekat perairan termasuk kebun, kota, dan perkebunan. Mangsa besar dibanting-bantingkan dulu pada tenggeran sebelum dimakan. 
Terkenal karena suaranya yang sangat ribut, suaranya yang keras dapat terdengar sepanjang hari. Makanannya antara lain kepiting, serangga, udang, katak, cacing, siput, kadal dan ikan kecil. Bersarang di lubang tanah. Jumlah telur 2-7 butir, bulat dan berwarna keputihan yang dierami oleh kedua induknya. Anakan mulai keluar sarang dan belajar terbang setelah berumur 44 hari.
Tiga ekor anakan Cekakak Sungai diperdagangkan di Pasar Burung di Bantul, Yogyakarta 27 April 2017

Status Konservasi 
Dalam daftar merah IUCN jenis ini masuk dalam kategori Resiko Rendah (Least Concern). Namun demikian, kalau kita lihat statusnya secara lokal, jenis ini sudah umum diperdagangkan. Padahal secara hukum Cekakak Sungai termasuk jenis yang dilindungi. Namanya ada di daftar lampiran Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 sebagai jenis yang dilindungi Undang-undang No. 5 tahun 1990. 

No comments:

Post a Comment

Sunda Scops-owl, Otus lempijii from Baraja Harjosari Village, Lampung

Sunda Scops-owl (Otus lempijii) , from night birdwatching activities in buffer villages of Way Kambas National Park, Lampung. Braja Harjosar...