Alcedinidae | Cekakak Tunggir-hijau | Actenoides monachus (Bonaparte, 1850) | Green-backed Kingfisher
Jantan/male. CA Tangkoko |
Ciri-ciri: Burung ini berukuran besar (31,5-33 cm). Perut merah, kepala biru atau hitam. Punggung zaitun polos, tunggir dan ekor kehijauan. Peut dan kerah leher belakang merah-karat. Ras monachus: jantan berkepala biru, dan betina sisi kepala merah karat. Ras capucinus: jantan berkepala hitam.
Betina/female. CA Tangkoko |
Persebaran
Dari jenis ini terdapat dua anak janis (sub-species) dengan daerah persebaran;
- Actenoides monachus monachus (Bonaparte, 1850) – Sulawesi utara dan tengah, termasuk Kep. Manadotua & Lembeh.
- Actenoides monachus capucinus (A. B. Meyer & Wiglesworth, 1896) – Sulawesi timur, tenggara & selatan.
Namun demikian, menurut situs HBW jenis ini dinyatakan sebagai jenis tersendiri. Jenis A.capucinus terpisah dari jenis ini. Untuk A.monachus hanya ada di wilayah Sulawesi utara dan tengah termask Kepulauan Manaotua dan Lembeh. Dan kemudian jenis ini diberi nama Blue-headed Kingfsher.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Burung ini di kawasan sulawesi khususnya di kawasan konservasi cukup mudah ditemui. Seperti di Cagar Alam Tangkoko yang ada di Sulawesi jenis ini masih menjadi idola para pengamat burung dan fotografer wildlife. Menghuni hutan primer dan hutan sekunder yang tinggi. Dari permukaan laut sampai ketinggian 900 m.
Status Konservasi
Dalam catatan buku merah (red list) IUCN burung ini masuk ke dalam kategori Hampir Terancam (Near Treatened - NT). Dilindungi oleh Undang-undang No.5 tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999.
Sumber bacaan:
- Cekakak Tunggir-hijau - http://www.kutilang.or.id/2012/11/01/cekakak-hutan-tunggir-hijau/
- Woodall, P.F. & Kirwan, G.M. (2017). Blue-headed Kingfisher (Actenoides monachus). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/55721 on 12 June 2017).
No comments:
Post a Comment