26 April 2017

Kedidi Besar (Calidris tenuirostris) Berbendera Cina di Delta Progo

Pernah di Posting di Blog saya yang lain, disini.


Kedidi Besar (Calidris tenuirostris) merupakan burung pantai migran yang bermigrasi dengan jarak beribu-ribu kilometer dari lokasi berbiaknya di Asia Timur bahkan Eropa. Mereka bermigrasi setiap tahun untuk menghindari musim dingin yang sangat ekstrim di lokasi berbiak mereka. Mereka terbang ke tempat yang beriklim tropis seperti indonesia. Bahkan ada yang sampai ke Selandia Baru. 


Yogyakarta mempunyai satu lokasi yang kerap menjadi tempat persinggahan berbagai jenis burung pantai migran. Delta Progo dan Pantai Trisik di Kulon Progo setiap tahun antara bulan September - Desember menjadi tempat persinggahan burung pantai migran diantaranya Kedidi Besar berbendera Chongming Cina yang saya dokumentasikan pada tanggal 30 Agustus 2014 bersama kawan saya dari Kuningan Jawa Barat, Iyan Irawan. 

Pada waktu itu kami berdua khusus dari Jogja mengendarai sepeda motor ke Delta Progo, Kulon Progo untuk sekedar pengamatan dan memfoto jenis yang kami temui. Kabetulan Iyan jarang sekali mengamati jenis burung pantai di Kabupaten Kuningan karena lokasinya jauh dari daerah lahan basar seperti tambak dan pantai. 

Dua ekor Kedidi Besar atau bahasa inggrisnya Great Knot terlihat sedang mendari makan. Namun ada sesuatu yang menarik perhatian saya ketika saya melihat hasil foto yang ada di kamera. Ada sesuatu yang menempel di kaki kanan si burung. Ya, itu Bendera Warna, penanda yang dipasang oleh para peneliti dan pemerhati burung pantai di dunia. 

Selesai pengamatan, sore harinya saya konsultasikan temuan kami di Group Pengamat Burung Indonesia untuk memastikan asal bendera warna itu di pasang. Dari hasil diskusi dengan para ahli maka diketahui kalau bendera warna tersebut dipasang di Chongming, Cina. 



Bendera warna dan Manfaatnya

Penggunaan bendera warna untuk burung sepengetahuan saya baru dilakukan di Burung Pantai (semoga saya benar). Untuk jenis burung lain biasanya menggunakan cincin.

Para peneliti menangkap, menandai dan melepas kembali burung-burung air untuk mempelajari rute dan strategi migrasi mereka sepanjang jalur terbang. Perbedaan warna pada penanda mengindikasikan negara atau daerah dimana burung tersebut dipasangi penanda di sepanjang jalur terbang. Pada beberapa kasus, seekor burung dapat diidentifikasi dengan kombinasi penanda warna atau huruf dan angka yang tercetak pada penanda tersebut. 




No comments:

Post a Comment

Sunda Scops-owl, Otus lempijii from Baraja Harjosari Village, Lampung

Sunda Scops-owl (Otus lempijii) , from night birdwatching activities in buffer villages of Way Kambas National Park, Lampung. Braja Harjosar...