Mulai dari mana ya?
Oke, semua ini berawal dari keikutsertaan saya dalam kegiatan monitoring Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang dilakukan rutin setahun sekali oleh Taman Nasional Gunung Merapi. Kegiatan yang cukup menarik bagi saya dan kebanyakan teman - teman di Jogja (Yogyakarta).
Dari situ saya langsung teringat ada kamera Canon 1000D yang lama diam di dalam kotak penyimpanan dan jarang dipakai kecuali butuh buat motret anggrek dan bunga lain yang ada di sekitar rumah.
Saya cari DIY adapter untuk digiscoping yang kami pesan ke tuang bubut beberapa tahun lalu. Coba saya pasangkan dengan eyepiece WD 30x di Spotting Scope KOWA tua saya. Alkhamdulillah semua bisa dipasang sesuai dengan keinginan saya.
Setelah semua terpasang ada satu masalah yang saya hadapi ketika mau ambil foto. Spotting Scope dengan range panjang memiliki titik fokus yang sangat tipis. Cukup sulit karena memang ini metodenya manual. Harus bisa ngepasin fokus supaya tidak meleset.
Selain titik fokus yang sangat tipis, masalah lain adalah speed kamera canon 1000D yang bisa dibilang cukup uzur itu menjadi kendala berikutnya setelah fokus yang tipis.
Jadi, kalau ada yang bilang hasil digiscoping menggunakan spotting scope kowa itu hasilnya autosharp silahkan anda coba sendiri.
Berikut ini ada beberapa foto hasil digiscoping Canon 1000 D dengan Spotting Scope Kowa TSN-4.
|
Bentet Kelabu | Lanius schach, remaja | 10.10.2018 |
|
Bentet Kelabu | Lanius schach, remaja | 10.10.2018 |
|
Bentet Kelabu | Lanius schach, remaja | 10.10.2018 |
|
Cucak Kutilang | Pycnonotus aurigaster | 8.10.2018 |
|
Cucak Kutilang | Pycnonotus aurigaster | 8.10.2018 |