16 July 2020

Mengamati Burung cucak kuning, Pycnonotus dispar, Ruby-throated Bulbul

Alas Purwo 15/07/2020 - Waktu jam di tangan menunjukan jam dua lebih. Cuaca di sekitar savannah sadengan cukup terik. Bagi teman-teman yang pernah berkunjung ke Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo pasti paham bagaimana teriknya matahari jika cuaca sedang cerah.

Dewasa/adult. 15.07.2020
Di bawah timbunnya hutan pinggir savannah sadengan kicau burung bisa dibilang cukup ramai. Sekelompok burung Cucak kuning (Pycnonotus dispar) membawa 3 (tiga) anaknya ke aliran air yang membelah hutan bambu wilayah sadengan. Mereka cukup riuh bersuara saling bersahutan satu sama lain. Yang muda seperti memanggil yang dewasa.

Anakan/juvenile 15.07.2020
Saya, disela-sela kegiatan pendataan capung dan vegetasi di lokasi itu menyempatkan mendokumentasikan burung dengan nama barat Ruby-throated Bulbul itu. Dengan kamera Nikon 1 v2
dan lensa 150-500mm saya mencoba mendokumentasikan burung-burung yang sedang menelisik bulu-bulunya yang basah setelah nyemplung di air sebelum saya datang. Satu individu bertengger di tanaman yang menjulur, dua individu lagi bertengger di pucuk pohon bambu yang tidak berdiri tegak.

Individu dewasa menghampiri anakan. 15.07.2020
Selang beberapa saat satu individu dewasa datang menghampiri anaknya yang cukup riuh bersuara memanggil yang dewasa. Tidak ada aktivitas memberi makan oleh yang dewasa. Mereka hanya sibuk membersihkan bulu-bulu dan berlompat dari ranting satu ke ranting yang lain.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan benteng terakhir habitat berbagai jenis burung di ujung timur pulau jawa yang berada di kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur. Taman nasional ini dikenal dengan Merak, Banteng, Penyu dan pesona ombaknya yang di sebut dengan G-Land yang berada di resort Plengkung. Kawasan ini ikut terkena imbas pandemi covid-19. Sejak 15 maret 2020 kawasan ini ditutup dari aktivitas kunjungan wisata dan penelitian dan baru dibuka tanggal 13 Juli 2020 dengan meberapkan protokol penanganan covid-19. Seluruh pengunjung di cek suhu tubuh dan diminya cuci tangan sebelum membeli tiket. Jam kunjungan dibatasi mulai jam 08.00 - 16.00 wib untuk pelayanan tiket masuk.

anakan/juvenile. 15.07.2020
Alhamdulillah, saya ikut senang dengan dibukanya kembali Alas Purwo untuk kunjungan wisata dan kegiatan penelitian. Kegiatan penelitian capung kami bisa dilanjutkan kembali. Nah, disela-sela pendataan capung inilah saya mencoba mendokumentasikan jenis yang lain selain capung.

Burung cucak kuning merupakan burung yang masuk ke dalam kelompok merbah dan cucak. Status distribusinya di Sumatera, Jawa dan Bali (lihat peta). Status konservasi masuk kategori Rentan (Vulnerable) terhadap kepunahan menurut IUCN Redlist. Secara global statusnya sebenarnya tidak begitu memprihatinkan, namun di bali cukup jarang. Umum di Jawa bagian selatan dan Jawa Timur. Merupakan jenis yang cukup digemari oleh kalangan penggemar burung kicau (kicaumania). 

Peta distribusi: www.birdoftheworld.org
Sebelumnya, saya sering ketemu jenis ini di Yogyakarta di desa ramah burung, jatimulyo, yang ada di Kabupaten Kulon Progo. 


Sebagai jenis yang belum masuk ke dalam kelompok burung yang dilindungi burung ini menjadi burung yang terus mengalami tekanan perburuan. Populasi di Alas Purwo bisa dibilang cukup aman karena beradad di dalam kawasan konservasi.


No comments:

Post a Comment

Sunda Scops-owl, Otus lempijii from Baraja Harjosari Village, Lampung

Sunda Scops-owl (Otus lempijii) , from night birdwatching activities in buffer villages of Way Kambas National Park, Lampung. Braja Harjosar...