Sudah berapa lama kalian berdiam diri di rumah? Semua pekerjaan dikerjakan dari rumah. Bukan hanya diam menjadi kaum rebahan yang terlalu santuy,..
Saya mulai tanggal 19 Maret 2020 terhitung tidak ke kantor, mengerjakan pekerjaan kantor di kantor. Semua dikerjakan dari rumah. Mengikuti meeting online (webinar) seolah tak ada putusnya. Pun demikian ketika Istri sedang menjadi host acar webinar. Saya yang jaga anak. Dimana ketika tiba-tiba ada satu burung berwarna biru putih berparuh panjang.
Ya, burung Cekakak Australia (Todiramphus sanctus) atau Halcyon sancta bertengger di pohon Jabon belakang rumah kami. Dan ini seperti sebuah kebetulan yang sudah disetting sama Gusti Allah.
Jadi ceritanya begini, supaya kegiatan bareng Arkan tidak random-random banget maka kami sepakat untuk pengamatan burung dari teras. Arkan bantu menyiapkan binokuler dan buku identifikasi burung yang dia suka, bapaknya bawa monokuler plus dengan settingan alat untuk #phonescoping.
Baru beberapa menit duduk burung cekakak australia itu terlihat. Istri yang pertama kali lihat pas saya sedang mencoba membidik Burung-madu sriganti (Cinnyris jugularis) di pohon sengon Albisia ssp. Tanpa pikir panjang langsung mengalihkan perhatian ke tamu jauh dari australia. Burung yang hanya sekali dalam setahun mampir ke pesisir selatan Yogyakarta. Dan ini mungkin menjadi kunjungan pertama burung ini di pekarangan kebun kami.
Cekakak australia atau dikenal juga dengan nama cekakak suci ini merupakan jenis burung yang bermigrasi dari wilayah selatan ke Indonesia khususnya Jawa hingga ke Singapore dan Malaysia pada pertengahan tahun antara bulan Maret hingga Juli.
Arkan begitu antusias, dia lari ambil buku identifikasi dan minta untuk ditunjukan lembar gambar yang ada gambar burung cekakak australia. Dia samakan dengan yang ada di layar handphone. Kebetulan saya dokumentasikan video dengan hp.
Burung cukup lama bertengger. Sesekali terbang untuk menangkap serangga dan kembali lagi ke tenggeran, hingga akhirnya terbang berpindah ke pohon yang lain dan tidak lagi terpantau di layar handphone.
Selama pandemi covid 19 ini memang aktivitas benar-benar harus dibatasi. Termasuk kegiatan pengamatan burung langsung di alam yang harus menempuh perjalanan jauh. Alhamdulillah di rumah masih ada beberapa jenis burung baik yang resident maupun yang migrant. Cekakak australia sebagai bonus saat pandemi covid19.
** suara latar dari video itu adalah burung kerak kerbau dari kandang peliharaan tetangga.
some year seem like everyone see it in sabah.
ReplyDelete